orang tua muda dan bijaksana
Kita takkan pernah tahu akan masa depan kita, untuk itu kita terus berupaya dan berdoa agar berharap masa depan begitu baik dalam menghampiri kita.
untuk mendapat kehidupan ataupun masa depan yang lebih baik, kita yakin kita harus menanam benih kebaikan kepada siapa saja, benih kebaikan tidak harus dalam bentuk materi, senyum ataupun perbuatan fisik menolong tanpa pamrih merupakan suatu kebaikan, karena kebaikan itu tidak akan diam, kebaikan akan selalu menyampaikan kemudahan kepada kesulitan, kesehatan pada segala kesakitan, ke-lapangan hati dalam setiap kesempitan, -lazimnya kebaikan yang kita tanam akan bertumbuh menjadi suatu keberuntungan -.
Kita sering mendengar, seorang teman berkata : "Aku pasti telah berbuat sesuatu kebaikan kepada orang lain (dulu), sehingga Allah membalasnya dengan anak-anak (keturunan) ku yang lucu-lucu dan pintar-pintar. " Hal ini absolutely right, bahkan teori materialisme, mengakui hal ini.
Namun tugas kita tidak tentu selesai dengan berkah yng diberikan Allah kepada kita. bila kita tidak terus berbuat baik dengan benih kebaikan yang telah kita tanam, bila kita tidak selalu melindungi dan menjaganya, kelak akan ada hama dan cuaca buruk yang akan menghancurkannya, dan kelak kita akan menuai hasil yang buruk karena telah melalaikan kebaikan, see .. kebaikan tidak punya perhentian.
Anak yang diberkahi adalah anak yang membuat hati orangtuanya damai. Anak yang tahu bersyukur dan berterimakasih pada orang tua adalah anak yang membawa berkah.
Di dunia ini ada 2 hal yang tidak bisa ditunda, berbakti pada orang tua dan melakukan kebaikan.
Memelihara lingkungan adalah penting, tetapi lebih penting memelihara kebersihan hati, menyingkirkan kekotoran batin dan memelihara kebersihan hati, membuahkan kebijaksanaan.
dan kita tinggal menuai anak yang akan terus berbakti kepada orang tuanya, sehingga dia selalu beruntung karena terus melakukan kebaikan.
untuk mendapat kehidupan ataupun masa depan yang lebih baik, kita yakin kita harus menanam benih kebaikan kepada siapa saja, benih kebaikan tidak harus dalam bentuk materi, senyum ataupun perbuatan fisik menolong tanpa pamrih merupakan suatu kebaikan, karena kebaikan itu tidak akan diam, kebaikan akan selalu menyampaikan kemudahan kepada kesulitan, kesehatan pada segala kesakitan, ke-lapangan hati dalam setiap kesempitan, -lazimnya kebaikan yang kita tanam akan bertumbuh menjadi suatu keberuntungan -.
Kita sering mendengar, seorang teman berkata : "Aku pasti telah berbuat sesuatu kebaikan kepada orang lain (dulu), sehingga Allah membalasnya dengan anak-anak (keturunan) ku yang lucu-lucu dan pintar-pintar. " Hal ini absolutely right, bahkan teori materialisme, mengakui hal ini.
Namun tugas kita tidak tentu selesai dengan berkah yng diberikan Allah kepada kita. bila kita tidak terus berbuat baik dengan benih kebaikan yang telah kita tanam, bila kita tidak selalu melindungi dan menjaganya, kelak akan ada hama dan cuaca buruk yang akan menghancurkannya, dan kelak kita akan menuai hasil yang buruk karena telah melalaikan kebaikan, see .. kebaikan tidak punya perhentian.
Anak yang diberkahi adalah anak yang membuat hati orangtuanya damai. Anak yang tahu bersyukur dan berterimakasih pada orang tua adalah anak yang membawa berkah.
Di dunia ini ada 2 hal yang tidak bisa ditunda, berbakti pada orang tua dan melakukan kebaikan.
Memelihara lingkungan adalah penting, tetapi lebih penting memelihara kebersihan hati, menyingkirkan kekotoran batin dan memelihara kebersihan hati, membuahkan kebijaksanaan.
dan kita tinggal menuai anak yang akan terus berbakti kepada orang tuanya, sehingga dia selalu beruntung karena terus melakukan kebaikan.
Labels: berkah, bijaksana, keberuntungan, orang tua
Read more..!